LEBAK | Santer beredar isu terkait dugaan penyalahgunaan Anggaran Dana Desa (ADD) di Desa Kebon Cau, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten. Rumor itu diarahkan untuk program ketahanan pangan sebesar 20% dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD Tahun Anggaran 2021-2022.
Terkait isu tersebut, Pemerintah Desa Kebon Cau membantah tuduhan atau dugaan dengan memberikan tanggapan tegas.
“Itu tidak benar! Anggaran Dana Desa di Desa Kebon Cau dari tahun ke tahun terealisasi sesuai peruntukannya. Kemudian berkaitan dengan adanya keluhan warga yang katanya mengklaim bantuan langsung tunai dipindahkan ke rekening warga lain, itu juga tidak benar,” kata Kepala Desa Kebon Cau, H. Dadi kepada awak media, Senin (25/09/2023).
Dadi menegaskan, pihaknya selalu mengedepankan azas transparansi publik dalam meregulasikan bantuan atau program apa pun dari Pemerintah.
“Kami selalu mematuhi peraturan tentang keterbukaan informasi publik sesuai undang- undang. Untuk itu Alhamdulillah warga kami selalu bermusyawarah dan mufakat pada saat melaksanakan kegiatan apa pun,” tegasnya
Dadi juga mengimbau kepada masyarakat khususnya warga Desa Kebon Cau, apabila ada hal yang kurang faham baik mengenai regulasi terkait program atau administrasi agar datang konfirmasi ke Kantor Desa.
“Pemerintah Desa Kebon Cau 1×24 jam selalu terbuka untuk masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Kebon Cau, Asep menambahkan bahwa BLT tersebut selalu terealisasi sesuai tahapan Dana Desa (DD) yang direncanakan dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Tentunya mengacu kepada perpal/database KPM yang sudah diverifikasi oleh Dinas Sosial.
“Pembagian BLT tersebut tidak setiap bulan dibagikan. Kami mengacu kepada ketersediaan anggaran yang datang ke rekening. Terkadang 2 bulan atau 3 bulan disatukalikan dalam pembagiannya,” ungkapnya.
“Semua terkondisi dengan aturan yang berlaku,” sambungnya.
Di sisi lain warga Desa Kebon Cau, Rukmanta sangat mengapresiasi kepada Pemerintah Desa Kebon Ceu yang selalu sigap dalam mengatasi permasalahan yang ada di desa.
“Jadi kalau ada masalah yang saya tidak faham saya langsung diberikan pemahaman oleh pihak Desa. Contohnya, seperti program dan mengenai bantuan dari Pemdes agar tidak gagal faham,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Rasidi warga yang lain, dirinya mengaku bangga dengan kepala desanya. Walaupun dalam keadaan sakit beliau selalu memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakatnya.
“Selama kepemimpinan Bapak Jaro Dadi, alhamdulillah warga merasa bersyukur karena beliau selalu sigap dalam membantu masyarakat,” ungkapnya.
(Enggar)
0 Komentar